“Iqra”, betapa membaca itu adalah hal yang sangat penting bagi kita, sampai-sampai ayat yang pertama di turunkan Allah untuk nabi Muhammad pun adalah Iqra (membaca). Namun sayangnya, dewasa ini, budaya membaca sudah semakin memudar terutama di kalangan remaja. Karena banyaknya inovasi-inovasi dan iptek yang semakin berkembang, maka para remaja sudah mulai terlena menghabiskan waktu mereka untuk hal-hal lain-seperti menjelajah di dunia jejaring social facebook, nongkrong sama temna-teman, jalan-jalan, dan berbagai aktivitas yang useless lainnya-hingga mereka lupa dan sudah tak mempunyai waktu untuk membaca buku. Apabila di hadapkan dengan buku, terlebih bila yang dihadapkan adalah buku yang jumlah halamannya lumayan banyak, mereka seakan-akan dihadakan dengan sesuatu yang mengerikan.
Apabila di Tanya mengapa mereka tidak suka mebaca, berbagai macam alas andi kemukakan. Mulai dari karena sudah banyak sarana elektronik seperti TV dan radio yang dapat digunakan sebagai sumber informasi, ada yang mengungkapkan bahwa budaya menonton lebih mendominasi dari pada budaya baca, mahalnya harga kertas yang berimbas harga-harga buku menjadi mahal, dan kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang pentingnya membaca buku. Dan kebanyakan dari mereka menganggap bahwa remaja yang suka membaca buku adalah remaja yang kuper dan cupu. Ada pula yang mengatakan bahwa gemar mebaca tumbuh hanya pada anak-anak yang memang telah ditakdirkan untuk gemar membaca. Tetapi sebenarnya pendapat itu salah. Kegemaran membaca tidak muncul dengan seketika. Semua itu membutuhkan proses dan pembiasaan. Seperti kata pepatah “kita bias karna biasa”. Sebenarnya alas an utama mengapa mereka tidak gemar membaca adalah “malas”. Mereka kurang memperhatikan dan kurang bias meluangkan waktu mereka untuk membaca.
Mereka tak menyadari bahwa betapa banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari membaca. Sesingkat apapun wacana yang kita baca, akan membantu kita memperluas wawasan kita yang dapat membantu kita agar dengan mudah bersosialisasi dan berbaur dengan orang lain. Selain itu, dengan buku kita juga bias merasakan dan mengetahui keadaan suatu tempat dengan tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga dan biaya untuk mengunjungi tempat tersebut. Cukup dengan membaca buku. Dengan membaca, kita juga bisa mengetahui banyak hal yang belum tentu juga diketahui oleh banyak orang. Kita bisa menjadi orang istimewa diantara orang lain. Dengan kata lain, kita bisa menjadi orang yang luar biasa dengan membaca. Dengan membaca pula, kita akan menyadari bahwa betapa besarnya alam ini. Betapa banyaknya ilmu yang terkandung di alam. Deengan pengetahuan itu, kita bisa menjadi selangkah lebih maju dari orang-orang lain.
Sebenarnya, yang paling berperan penting untuk menumbuhkan minat baca anak adalah orang tua. Orang tua seharusnya lebih dulu membiasakan anaknya untuk membaca buku sejak mereka kecil. Seperti kata pepatah inggris, at the first we make habits, and at the last our habits make us. Tugas untuk menumbuhkan minat baca anak itu memang tidak semudah membalik telapak tangan. Tetapi dengan danya usaha dan kerja keras, semuanya akan terwujud. “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.
Tetapi itu tidak berarti bahwa para remaja dan orang dewasa sudah tidak dapat menumbuhkan minat bacanya. Mereka bisa menumbuhkan minat baca mereka dengan kesadaran mereka sendiri bahwa betapa penting dan bermanfaatnya membaca itu.
Apabila di Negara kita ini bisa tumbuh minat baca yang baik, maka Negara kita ini akan menjadi jauh lebih makmur dan berkembang. Kita tidak perlu lagi membeli barang dari luar negeri, dan yang paling utama, kita akan bisa mengelolah sumber-sumber daya alam yang ada di Negara kita ini. Sungguh disayangkan, Negara kita yang kaya akan SDA-nya ini tidak bisa mengambil banyak keuntungan dikarenakan kurangnya ilmu pengetahun yang sesungguhnya bisa kita dapatkan dari membaca.
Kita tak pernah dirugikan dengan membaca. Kita tak akan mendapatkan sampak-dampak negative dari membaca. Justru membaca membawa begitu banyak manfaat bagi kita. Jadi, kenapa masih banyak diantara kita yang enggan untuk membuka buku, apalagi membacanya? Kita semua perlu untuk menumbuhkan minat baca yang semakin memudar, terutama kepada para remaja yang akan menjadi peenerus bangsa kita ini. Bagaimana jadinya bangsa ini apabila para penerus-penerusnya tela kehilangan minat membacanya?
Minggu, 21 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar